BELAJAR BERMAIN
Moms,Setiap kita, telah melewati masa kanak-kanak ya?. Sebuah momen indah, yang identik dengan bermain.
Bahkan kemarin, di masa pademi Covid 19 pun, anak-anak tetap ramai bermain, karena itulah d.u.n.i.a. mereka.
Bermain adalah kebutuhan anak. Waktunya, bisa kapan saja, di mana saja, dan menggunakan apa saja. Bahkan anak bisa menikmati permainan imajinasi (dongeng, bermain peran dan sebagainya).
Bermain adalah tentang eksplorasi, imajinasi, dan keajaiban. Sesuatu yang spontanitas, memenuhi rasa penasaran, dan kreativitas anak.
Bagi anak-anak, bermain adalah belajar.
Perasaan gembira, adalah di antara manfaat bermain bagi anak. Namun, banyak manfaat lainnya. Anak dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangannya, saat bermain.
Moms,
Di saat bermain, anak akan :
- membangun pengetahuan kognitif nya.
- melatih kemampuan fisik dan motoriknya.
- mematangkan emosi
- mengasah keterampilan sosialnya,
- memperlancar komunikasinya.
Bermain sejatinya adalah sebuah keterampilan seumur hidup. Karena menumbuhkan rasa ingin tahu, menajamkan wawasan, pola pikir, mengurangi stres, semakin segar, dalam menjalankan hidup.
Moms,
Bermain katanya dunia anak. Namun menurut berbagai penelitian, ternyata manfaat bermain dapat juga kita peroleh, di saat sudah dewasa, dan sekarang.
Nah, sudah siapkah moms dan anak-anak bermain?
Eit, tunggu dulu..!.
Kita kulik lagi definisi bermain Itu seperti apa saja ya moms.
Dalam buku Essay on Laughter, James Sully menulis, jika t.e.r.t.a.w.a adalah tanda dari kegiatan bermain. Manfaat bermain sangat banyak, namun yang perlu ada dalam 'bermain' adalah rasa gembira, senang. Dan itu ditandai dengan tertawa
Suasana hati, memegang peranan yang menentukan apakah orang itu sedang bermain atau tidak.
Bermain memiliki ciri-ciri, di antaranya adalah,
- Keinginan pribadi (motivasi intrinsik). Hal ini akan menimbulkan emosi-emosi positif. Walau mungkin di awal ada perasaan takut, dan cemas, namun anak akan mengulanginya kembali. Seperti: bermain seluncuran, sepeda, dan sebagainya.
- Fleksibilitas, yaitu mudah beralih dari satu aktivitas ke yang lainnya.
- Fokus pada proses, bukan hasil akhir. Anak enjoy, dalam melakukan pilihan variasi permainan, karena tidak ada tekanan pada anak untuk meraih prestasi.(penelitian Smith : Garvey; Rubin, Fein & Vanderberg ; Tedjasaputra, 2001)
- Perkembangan fisik
-Kegiatan yang melibatkan gerakan tubuh, akan membuat otot dan tubuh menjadi sehat dan kuat.
-Menyalurkan energi (berlebih)yg dimilikinya sehingga tidak gelisah. Maka permainan bola, seluncuran, memanjat, dsb bisa menjadi pilihan.
- Membantu perkembangan motorik halus dan kasar. (memegang pena, bermain kejar-kejaran).
- Membantu perkembangan kognitifnya.
Bermain sejatinya adalah, suatu kegiatan yang berfokus pada proses dan bukan hasil akhir.
- Kemampuan daya ingat, bahasa, nalar, kreativitas. konsep dasar : warna, arah, ukuran bentuk, dsb, akan lebih mudah diingat, melalui permainan.
- Juga permainan imajinatif, bermain peran, akan menstimulus perkembangan otak anak. Meningkatkan kemampuan interaksi sosial dan bahasa.
So, jangan lewatkan masa kanak-kanak, dengan bermain, moms.
Salam Hangat,
Posting Komentar
Posting Komentar