8 Alasan Mengapa Perempuan Menulis ?
Moms, ternyata banyak alasan kenapa perempuan mau menulis. Apakah itu karya tulis fiksi, maupun non fiksi. Kali ini mom pembelajar, kasih tahu 8 alasan kenapa perempuan mau ikut menulis. Silakan simak ya moms..
1. Bentuk kesyukuran atas anugerah Allah.
Perempuan katanya makhluk verbal, yang mampu berkosa kata dua puluh ribu per hari. Sedang lelaki, sekitar tujuh ribu kata per hari.
Maka sayang sekali, jika potensi itu belum terasah secara optimal. Dan menariknya, perempuan yang menulis beralasan, menulis merupakan ungkapan syukur atas anugerah Allah yang melimpah ruah pada dirinya. Dengan menulis, semoga perempuan bertambah ingat, betapa banyaknya nikmat Allah tak terhitung yang diperoleh setiap hari. Semua itu bisa didokumentasikannya dalam bentuk tulisan.
2.Menebar inspirasi lewat tulisannya yang bermanfaat.
Bukankah motivasi, dan semangat sering kita petik dari sepenggal tulisan inspiratif yang kita baca?.
Perempuan menulis, karena ingin menebar kebaikan, hikmah dari pengalaman, ilmu, dan keterampilan yang dimilikinya. Sehingga pembaca bisa mengambil manfaat dari tulisan yang dibuatnya.
3.Sebagai amal jariyah (yang terus mengalir).
Ilmu dan pengalaman yang kita tuliskan, jika diikuti orang lain, maka insyaAllah menjadi tabungan pahala bagi penebarnya.
Ini alasan perempuan ikut menulis. Karyanya akan tetap ada dalam bentuk tulisan, walaupun suatu saat jasad penulisnya, mungkin sudah tidak ada. Jika tulisannya bermanfaat, semoga menjadi amal jariyahnya.
4. Sebagai terapi jiwa, dan mestabilkan emosi.
Menulis adalah momen istirahat, dan jeda sejenak. Lantaran kala kita mengungkapkan lintasan pikirannya lewat tulisan, akan berbeda pada saat berbicara langsung.
Menulis, diyakini bisa menjadi terapi jiwa, ketika emosi meluap dan ingin ditumpahkan. Maka menulis juga sarana menerapi diri, agar perempuan lebih tenang menghadapi masalah. Ketika seorang menulis, maka seolah-olah masalah yang di hadapi menjadi terurai, melebur dalam tulisannya. Penulis lebih lega, dan dapat memandang suatu permasalahan secara jernih.
5. Perempuan yang menulis, biasanya perempuan yang rajin membaca. Membaca yang tersurat, dan tersirat di alam semesta.
Ya, tidak mungkin ada yang bisa ditulisnya, jika jarang membaca. Seorang penulis, berarti ia berhasil mengamati, merekam, dan menganalisis lebih detail peristiwa atau kisah yang terjadi di sekitar, atau yang dibacanya lantas menuangkannya dalam bentuk tulisan. Membaca di sini, bermakna secara fisik (ada tulisan yang dibaca) maupun membaca tanda (ayat) yang bertebaran di sekitarnya (alam semesta).
6. Menulis akan mengasah kesabaran, ketelitian, dan kesungguhan para pelakunya
Betul, Moms. Perempuan yang menulis, berarti tengah melatih kesabaran. Bukankah proses menjadi suatu karya tulisan membutuhkan kesabaran?. Dimulai dari membuat outline tulisan, mengeksekusi, membaca kembali, mengedit, hingga menjadi tulisan yang apik, dan bermanfaat bagi pembaca.
7. Perempuan memilih menuliskan pengalaman, ilmu, dan keterampilannya yang diperoleh, sebagai bentuk penguatan hal tersebut, agar tidak hilang dari ingatannya.
Imam Syafi'i menyatakan,
"Ilmu pengetahuan ibarat hasil buruan dalam karung. Maka menuliskannya (tulisan) adalah pengikatnya (agar tidak lepas)."
8. Katanya tulisan yang baik pun dapat menghasilkan cuan, moms. Nah ini menjadi alasan, perempuan tertarik buat menulis (fiksi atau non fiksi)
Keberlimpahan berkah suatu tulisan, juga menjadi alasan seorang perempuan memilih menulis.
Banyak alasan mengapa perempuan memilih untuk menulis
Nah kalau kamu, Moms, jadi apa alasanmu nih, memilih menulis?
Coba tuliskan di sini, alasan yang paling kuat, hingga Moms tertarik ikut menulis ?
Posting Komentar
Posting Komentar