Aku Sisakan Satu Pintu Yang Terbuka
"Sahabat sudah pernahkah kamu mendengar kisah yang menakjubkan ini?"
Begini kisahnya,
Dahulu, seorang bernama Suhail bin Amr berpergian bersama istrinya. Namun malang, di jalan gerombolan perampok menghadang keduanya.
Perampok itu mengikat Suhail dan istrinya, serta menjarah semua bawaannya tanpa menyisakan sedikit pun dari barang bawaannya.
Saat perampok itu menikmati hasil rampokan, Suhail memperhatikan pimpinan perampok. Ternyata ia tidak ikut makan bersama anak buahnya.
Penasaran dengan kejadian itu, maka Suhail bertanya,
"Kenapa kau tidak ikut makan bersama mereka? ".
Pimpinan perampok itu pun menjawab, "Aku sedang berpuasa."
Betapa terkejut Suhail dengan jawaban itu, dan bertanya lagi,
"Bagaimana mungkin kamu merampok, tetapi tetap berpuasa ...?"
Ia pun menjawab,
"Ketahuilah, bahwa antara Allah, dan diriku banyak sekali pintu yang sudah tertutup. Namun, aku masih menyisakan satu pintu. Aku berharap suatu saat nanti, akan memasukinya dari sana."
Selang dua tahun setelah peristiwa itu, Suhail bin Amr pergi berhaji. Di saat tawaf, ia mengenali lelaki yang bergelantung di tali kiswah Ka'bah, seraya berdoa
"Ya Allah, aku bertobat kepadaMU, dan tidak akan kembali bermaksiat kepadaMU. "
Suhail bin Amr tertegun. Lelaki ini adalah pimpinan perampok dulu Maka ia mendekat, dan menegurnya,
"Masih ingatkah kau padaku..? "
Lelaki itu lekat memandangi Suhail bin Amr.
"Tentu saja, engkau adalah orang yang pernah aku rampok dulu. Sungguh, kini maafkan aku, isaknya."
"Ketahuilah, bahwa antara Allah, dan diriku banyak sekali pintu yang sudah tertutup. Namun, aku masih menyisakan satu pintu. Aku berharap suatu saat nanti, akan memasukinya dari sana."
Suhail bin Amr tersenyum.
"Bukan itu yang aku maksud. Itu sudah aku ikhlaskan. "
Aku terngiang ucapanmu dulu,
"Aku sisakan satu pintu terbuka, yang menghubungkanku dengan Allah. Sungguh, kini kau telah memasukinya, seru Suhail bin Amr gembira."
***
Posting Komentar
Posting Komentar