WANGI DAN SAYAP IMPIAN

Oleh : Asih Drajad Lumintu

"Impian selayaknya memiliki sayap, dan wangi kawan," katamu di senja itu, sambil pandanganmu tak bergerak dari layar HandPhonemu.

Aku terperangah, berusaha mencerna ucapanmu itu.

"Maksudmu?" kataku akhirnya. Menyerah, tak menemukan jawaban pernyataanmu itu.

Kau pun melanjutkan,

"Ya.., Wangi impian membuatmu tak bosan mencium sensansi harumnya. Sedang sayap impian akan membawamu menjelajah terbang tinggi."

Sorot matanya kini menatapku lembut.

Penjelasanmu menohok nyaliku, kawan. Kubayangkan diriku tengah menyemprotkan wangi di sekujur impianku yang pernah ada, lantas memasangkan sayap agar ia lincah membumbung ke atas.

Kini sensasi harum impian merasuk jiwaku, membuatnya segar. Sedang kepak sayap impian yang kupasang, mulai membawa impianku melambung tinggi.

"Jadi apa sesungguhnya wangi, dan sayap yang harus kusematkan dalam setiap impianku itu, kawan ?"

Rasa ingin tahuku menggelitik tanya padanya.

Kau pun menjawab,

"Wangi impian adalah setiap niatan yang terpancang dalam setiap impian. Harumnya akan tercium sesuai dengan wangi yang disemprotkan padanya," katamu sambil tersenyum.

"Karenanya pilihlah wangi impian yang menembus batas fana dunia, hingga kelak kamu menciumnya juga di akhirat. Sedang sayap impian, adalah ilmu, pengalaman, dan keterampilan yang menuntun impianmu terbang semakin tinggi meraih kenyataan." Jelasmu mengakhiri percakapan kita di senja itu.

"Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)."

(QS. Ar-Rahman: 33)