Blog Mom Pembelajar

Motivasi Diri: Amal Unggulan

Posting Komentar

 AMAL UNGGULAN

Oleh: Asih Drajad Lumintu

www.mompembelajar.com

Pagi kembali menyapamu, Moms.

Nikmati udara segar yang kamu hirup, sembari menyeruput secangkir kopi sehat yang menghangati tubuhmu. Membuka hari dengan aktivitas kebaikan yang kelihatan ringan, tetapi rutin kamu kerjakan, akan memiliki pengaruh besar di kemudian hari. Konsistensi dan kesinambungan, ternyata menunjukkan kualitas suatu amal. Bukankah Allah menyukai amal baik yang dikerjakan secara kontinu, walaupun sedikit (tampak ringan)?

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)

Ajaib bukan? Kecintaan Allah, justru tertuju kepada amal baik yang rutin, walaupun sedikit.

Jadi kamu bisa memilih amal kebaikan apa yang akan menjadi amal unggulanmu? Amal yang bisa rutin kamu kerjakan setiap hari. 

Lalu apa arti amal unggulan? dan kapan dikerjakannya?

Moms, setiap aktivitas kebaikan yang dikerjakan karena mencari ridha Allah, ternyata bisa bernilai ibadah. Namun, jenis ibadah pun tentu beragam. Ada yang wajib dan ada yang sunnah. Maka amal unggulan ini adalah amal yang dikerjakan setelah penunaian amalan wajib, sebagai sarana pendekatan (taqarrub) dirimu kepada Allah. Inilah salah satu cara cerdas meraih kecintaan dari Allah, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam.

"Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, hingga Aku pun mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya.”(HR. Al-Bukhari)

Sungguh kecintaan Allah akan diraih seorang hamba, tatkala ia melakukan segala kewajiban, diiringi dengan amalan kebaikan yang rutin dikerjakannya. Dan berbagai berkah akan diperolehnya setelah Allah mencintai hamba itu. 

Apakah kamu pun pernah mendengar kisah sahabat yang dijamin masuk surga karena memiliki amal unggulan, walau pun tampak ringan. Begini kisahnya, 

Suatu kali Rasulullah duduk dengan para sahabat. Beliau kemudian bersabda, “Akan datang kepada kalian seorang lelaki penghuni surga.” Kemudian muncul lelaki, janggutnya masih basah oleh air wudu, sementara tangannya menjinjing sandal. Tak ada yang teramat istimewa dari sosok lelaki ini.

Hari berikutnya, Rasulullah kembali bersabda, “Akan datang kepada kalian seorang lelaki penghuni surga.” Sejurus kemudian, lelaki yang sama muncul lagi. Masih dengan sandal yang dijinjing dan janggut yang basah oleh air wudu.

Tak berhenti di situ, Rasulullah kembali mengulangi perkataan yang sama. Kemudian, lelaki tersebut muncul lagi. Padahal, tak ada yang istimewa dalam diri lelaki tersebut. Rasa penasaran pun membuncah di dada Abdullah bin Amr bin Ash. Maka, diikutinya lelaki tersebut hingga ke rumahnya.

“Duhai saudaraku,” ujar Abdullah memulai percakapan, “sungguh aku sedang berselisih dengan orang tuaku. Aku tidak akan berbicara kepadanya selama tiga hari. Bolehkah aku menginap di rumahmu barang tiga hari.” Lelaki itu pun tak keberatan. Maka Abdullah resmi menjadi tamunya sekaligus 'mata-mata'. Abdullah begitu penasaran, amalan apakah yang dilakukan lelaki ini sehingga Rasulullah menyebutnya lelaki penghuni surga.

Satu, dua, hingga malam ketiga tak ada amalan yang spesial didapati Abdullah. Lantas ia pun berterus terang. “Saudaraku sesungguhnya aku tidak sedang berselisih dengan orang tuaku,” Abdullah mengakui maksudnya. 

“Aku ingin mengetahui amalanmu sehingga Rasulullah tiga kali menyebutmu sebagai lelaki penghuni surga. Namun saudaraku, aku tidak mendapatimu memiliki amalan yang spesial,” urai Abdullah. Lelaki itu menjelaskan rahasia amalnya. “Benar, amalanku hanya yang engkau lihat. Hanya saja, aku tidak pernah berbuat curang kepada seorang pun, baik kepada setiap orang. Aku juga tidak pernah iri ataupun hasad kepada seseorang atas karunia yang telah diberikan Allah kepadanya.”

Terjawab sudah rasa penasaran Abdullah. Meski lelaki tersebut tak rajin Tahajud, shalat Dhuha, bersedekah, atau amalan sunah lainnya, namun ia memiliki satu amalan unggulan. Di hatinya, tiada pernah tebersit rasa hasad atau iri atas karunia yang diberikan Allah kepada hambanya. Sungguh amalan unggulan yang luar biasa.

Para sahabat di zaman Rasulullah,  mereka berlomba-lomba beramal baik, hingga mendapatkan jaminan surga. Seperti  : Bilal bin Rabah yang terompahnya bahkan sudah terdengar Rasulullah, lantaran Bilal senantiasa menjaga wudu. Abu Bakar yang menyedekahkan seluruh hartanya. Utsman bin Affan yang dermawan, Umar bin Khattab, sang pemberani yang adil, dan sebagainya. Masing-masing memiliki amal unggulan. Mereka menjadi teladan dalam kesungguhan melakukan amal baik yang kontinu. Dan kini giliranmu, memilih apa amal unggulanmu? 

Maka rutinkan saja amal baikmu yang sudah ada itu, walau sedikit. Senyumanmu, perhatianmu, dan doa-doamu buat orang-orang tercinta. Sapamu, kesempatanmu berbagi, mendengarkan keluh kesah, hingga meng 'aamiin' kan doa dengan ikhlas. 

Rutinkan saja Moms, walau sedikit. Zikir pagi-petangmu, tilawah Al-Qur'anmu, salat malammu, sedekah Jumatmu, atau puasa Senin-Kamismu. Agar badan tak lekas lelah dan jiwa tak mudah bosan.

Apresiasi sekecil apapun suksesmu sebagai bentuk syukur kepada Tuhanmu. 

Bahkan sejatinya, ini isyarat diterimanya amal baikmu, Moms. 

”Balasan dari amalan kebaikan, adalah amalan kebaikan selanjutnya. Siapa yang melaksanakan kebaikan, lalu melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu tanda diterimanya amal yang pertama.

(Ibnu Rajab).

Semangat Pagi, Moms! 

Selamat beramal baik.

Salam Hangat,

www.mompembelajar.com


Related Posts

Posting Komentar