Blog Mom Pembelajar

Motivasi: Tobat Dan Belajar Memaafkan Diri Sendiri

Posting Komentar

TOBAT DAN BELAJAR MEMAAFKAN DIRI SENDIRI

Oleh: Asih Drajad Lumintu

www.mompembelajar.com

Pagi menyambutmu kembali, Moms. Gulungan gelap malam perlahan memudar, merambat menuju terang. Cahaya mentari mengucap, 

"Selamat datang hari baru."

Keteraturan alam semesta ciptaan Allah memberi tanda( ayat) kepada manusia, boleh jadi ada masa kelam dalam kehidupan seorang, seperti gulita malam. Namun, rasa optimis akan ampunan dari Allah, ibarat fajar menyingsing. 

Moms,  jika suatu kali kamu terjerembab dalam kesalahan yang menimbulkan penyesalan yang tak berkesudahan, maka inilah saatmu buat memaafkan diri sendiri.

Ya, memaafkan diri sendiri, katanya lebih sulit dibanding memaafkan orang lain. Padahal rasa bersalah dan tumpukan penyesalan yang tak berkesudahan berakibat buruk bagi kesehatan dirimu sendiri.

Bukankah manusia tempatnya salah? 

“Sesungguhnya setiap anak Adam ersalah, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat.”(HR. Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberi teladan, 

Wahai, sekalian manusia, bertobat dan memohon ampunlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya aku sendiri setiap hari bertobat sebanyak seratus kali" (HR Muslim).

Maka bertobat adalah solusi agar Allah mengampuni dosa kesalahan manusia, lalu belajar memaafkan diri sendiri sendiri. 

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah: 222).

A. Defenisi Tobat

Tobat berasal dari kata bahasa Arab, taubah yang bermakna kembali.

Dia bertobat, berarti:

1. Dia kembali/berpaling dari dosanya. 

2. Kembali kepada Allah dengan melepaskan hati dari belenggu yang membuatnya terus menerus melakukan dosa, lalu melaksanakan semua hak Allah. (Taubatu Ilallah Maknaha Haqiqatuha Fadhluha, syurutuha, Prof. DR. Shalih Ghanim As-sadlan)

Defini tobat dalam KBBI adalah, 

1. Sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan: sekarang ia sudah -- dari kejahatan yang pernah dilakukan.

2. Kembali kepada agama (jalan, hal) yang benar.

B. Syarat Tobat

Hakikat tobat memiliki persyaratan, yaitu:

1. Jika kesalahanmu  itu berhubungan dengan Allah dan tidak berhubungan dengan hak manusia. Maka kamu mesti berniat menghentikan, menyesali, dan tidak mengulangi perbuatan dosa (maksiat) tersebut selama-lamanya.

Sebagaimana nenek moyang kita, Nabi Adam dan Hawa bertobat. 

“Mereka berdua (Adam dan Hawa’) berkata: Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menzhalimi diri kami, dan jika tidak Engkau ampuni dan beri rahmat kami, niscaya kami sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al-A’raaf:23)

2. Jika kejahatan (kemaksiatan) itu terhadap orang lain, maka kamu ada kewajiban menyelesaikan persoalan yang terkait hak orang tersebut. (Riyadhus Shalihin, Imam Abu Zakaria Yahya ibn Syaraf An-Nawawy). 

Lalu iringi tobatmu dengan perbuatan baik. 

"  ... Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat."(QS Hud:114). 

"Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada. Iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena kebaikan itu dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik” (HR. Ahmad dan Tirmidzi). 

Tobat nasuha membuat jiwamu tenang. Muhasabah, merenung dan mengevaluasi diri adalah langkah untuk memaafkan dirimu sendiri.

C. Memaafkan Dirimu Sendiri. 

Jika ada kesalahan di masa lalu yang masih menyisakan luka batin dalam dirimu, sebaiknya dihilangkan saja, Moms. 

Kekecewaan yang berlebih pada dirimu menimbulkan rasa takut gagal, kesal dan marah, yang berakibat  kurang optimal potensimu terasah.

Berikut tips memaafkan dirimu sendiri.

1. Ucapkan permohonan "maaf" pada diri sendiri. 

Setelah bertobat, maka ucapkan, 

"Wahai diriku, aku minta maaf atas perbuatanku di masa lalu. Dan mengizinkan diriku berdamai untuk masa kini, dan selanjutnya".

Semoga membuat diri lebih nyaman.

2. Mengikhlaskan. 

Rasa bersalah dan penyesalan yang tidak berujung (dengan tobat) membuat jiwamu gundah. Jangan biarkan kesalahan masa lalu merusak hari ini dan masa depanmu. Ikhlaskan hal buruk pada masa lalu. Mulai jalani kehidupanmu lebih baik dan terencana.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, .." (QS Al Hasyr:18). 

3. Bersyukur. 

Ucapkan hamdalah, "Alhamdulillah". Kamu sudah sampai tahap sekarang. Bersyukur Allah memberi kesempatanmu memperbaiki kesalahan di masa lalu. Syukur menambah keberkahan apapun. 

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, ... "(QS Ibrahim: 7).

4. Jadikan kesalahan sebagai pembelajaran. 

"Pengalaman adalah guru terbaik." Kesalahan di masa lalu, akan menjadi pijakan kamu melangkah lebih hati-hati, teliti, dan bersemangat pada hari ini. Tidak tergelincir lagi dalam kesalahan yang sama di masa lalu. 

5. Move on dan berdamai dengan dirimu. 

Move on  berarti berpindah. Melangkah meninggalkan kesalahanmu. Konsep utama move on adalah bukan melupakan. Namun, berbaikan dengan semua kenangan dan ingatan yang pernah terjadi. Kesalahanmu di masa lalu menjadi hikmah, dan berguna, sehingga kamu tidak lagi merasa sakit saat mengingatnya.

Tobat dan memaafkan dirimu sendiri, membuat potensi dirimu semakin tumbuh dan berkembang. Semoga amal baikmu melimpah ruah.. Aamiin. 

Selamat Pagi, Moms!

Salam Hangat, 

www.mompembelajar.com


Related Posts

Posting Komentar