Blog Mom Pembelajar

Motovasi Diri: Susun Skala Prioritasmu

Posting Komentar

SUSUN SKALA PRIORITASMU

Oleh : Asih Drajad Lumintu

www.mompembelajar.com

Semangat Pagi, Moms. Bersama terbitnya matahari, tentu banyak aktivitas yang menanti buat dieksekusi. Sesekali orang tergopoh-gopoh  mana pekerjaan yang mesti didahulukan. Saat melihat notes yang berisi to-do-list mengenai detail pekerjaannya, malah menjadi bingung dan stres karena harus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang harus selesai di hari itu. 

Moms, untuk mensiasati  hal seperti itu, maka penting buatmu menyusun aktivitas berdasarkan skala prioritas. Dengan skala prioritas kamu bisa menimbang mana pekerjaan yang harus diselesaikan lebih dahulu.

“Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan), agar kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.” (QS. Ar-Rahman:7—9).

Menentukan skala prioritas berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya dengan benar. Allah telah meletakkan neraca keseimbangan, sehinggqa alam raya ini bisa berjalan secara teratur. Maka manusia pun selayaknya  meletakkan neraca keseimbangan demi keteraturan kehidupannya. 

A. Apa Skala Prioritas? 

Skala prioritas ini berisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia yang sesuai dengan tingkatan level atau pemenuhannya. Dengan adanya penghitungan skala ini, diharapkan manusia lebih mengerti, mana kebutuhan yang harus didahulukan dan dapat ditunda pelaksanaannya. Hasil yang didapat akan menghindari pemenuhan kebutuhan yang kurang tepat. Sehingga, sifat konsumtif yang melekat pada diri kita bisa dihindari.(Waluyo, dkk: 2008).

B. Urgensi Skala prioritas :
1. Sebagai dasar segala tindakan. Saat  menjalankan rutinitas, maka kamu semakin paham urutan aktivitas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. 

2. Skala prioritas membantumu tetap fokus, tidak terpecah dalam mengerjakan tugas penting mendesak, dan menunda tugas penting lain yang kurang mendesak.

3. Membuatmu lebihb ersemangat. Menyusun skala prioritas menumbuhkan semangat menjalankan aktivitas itu. Kamu bisa mengukur pencapaian dari daftar prioritas yang harus dikerjakan. Dan terpacu untuk menyelesaikan selangkah demi selangkah impianmu. 

4. Membuatmu semakin produktif dan optimal dalam beramal baik.

C. Faktor yang Mempengaruhi Skala Prioritas. 

Ada 3 faktor utama pada proses pembentukannya, yaitu:

1. Tingkat pendapatan berpengaruh terhadap kemampuan seseorang melakukan transaksi (konsumsi) dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Semakin tinggi pendapatan kamu maka  alternatif pilihan pemenuhan kebutuhan lebih luas, demikian sebaliknya.

2. Status sosial atau kedudukan dalam masyarakat mempengaruhi prioritas seseorang dalam memenuhi kebutuhannya.

3. Lingkungan Sosial menentukan kebutuhan yang harus ditunaikan. 

Moms, menyusun skala prioritas bukan melulu terkait hal kebutuhan hidupmu (primer, sekunder, dan tersier). Namun juga menjadwal apa saja aktivitas  yang selayaknya kamu kerjakan. 

1.Kaitan urgensi dengan skala prioritas adalah pilihanmu dalam menentukan mana altivitas yang harus didahulukan. 

2.Kesempatan yang kamu miliki. Pepatah menyebut, 

“Kesempatan hanya datang satu kali dalam hidup” Bermakna kamu mampu melihat peluang pemenuhan kebutuhan itu. Jika kesempatan itu jarang terjadi, maka dahulukanlah. Namun, jika itu sering terjadi maka bisa ditunda. 

3. Pertimbangan masa depan. 

Masa depan adalah ruang waktu di mana kamu akan hidup. Maka perlu dipersiapkan juga dari sekarang, agar tidak menyesal. 

Lakukan hal berikut saat kamu menyusun skala prioritas: 

1. Analisis secara baik aktivitasmu Hal ini membantumu menemukan bagian yang mudah dan sulit dikerjakan. Memisahkan pekerjaan dan memberi tahapan ataupun urutan untuk setiap tugas yang perlu diselesaikan lebih dulu.

2. Tentukan tujuan utama. 

Pergunakan intuisimu kala mengambi keputusan. Buat jadwal pekerjaan selama satu pekan, lalu lakukan pekerjaan berikutnya. 

3.Lakukan evaluasi. 

Buat penilaian atau evaluasi terkait dengan tingkat kepentingan dari pekerjaan yang telah kamu lakukan. Apa pengaruh aktivitas itu, sehingga kamu bisa menentukan aktivitas selanjutnya.

4. Membuat jadwal kerja akan membantumu mengingat apa dan berapa lama pekerjaan itu harus diselesaikan.  Jadwal kerja yang tepat, dapat membuatmu berhasil menggabungkan beberapa pekerjaan dalam satu waktu. 

5. Hindari kebiasaan menunda. Ini bukan hanya membuat pekerjaanmu tidak selesai tepat pada waktunya, tetapi kebiasaan ini berakibat buruk pada karir dan kesuksesanmu. 

D. Praktekan. 

Kamu bisa menyusun skala prioritasmu dengan membuat Eisenhower Decision Matrix, sebuah teknik manajemen yang diciptakan oleh Dwight Eisenhower. Seperti ini:

www.mompembelajar.com


Kelompokkan aktivitas dan hal-hal yang perlu kamu selesaikan dalam 4 kotak dengan label:

1. Penting

2. Tidak Penting

3. Mendesak

4. Tidak Mendesak.

Selain itu, gunakan lima beberapa pertanyaan penting seperti:

1. Apa yang harus diselesaikan hari ini?

Terlalu banyak jadwal agenda yang akan kamu kerjakan, maka ketahui apa hal yang paling penting dari to-do-list-mu hari ini? Dan apa yang mendesak dan harus kamu selesaikan dalam 8 jam ke depan? 

2. Dari pekerjaan yang mendesak ini, mana pekerjaan yang paling penting?

Semua pekerjaan memang penting, maka fokus pada pekerjaan yang paling mendesak dan penting. Pertimbangkan konsekuensi jika kamu tidak menyelesaikan tiap pekerjaan yang ada di to-do-list-mu. Memikirkan akibat terburuk diyakini bisa membuatmu memilah mana pekerjaan yang benar-benar harus diselesaikan lebih dulu.

3. Apa pekerjaan ini bisa didelegasikan?

Di tengah kepanikanmu, tidak jarang kamu lupa bahwa ada beberapa pekerjaan yang bisa didelegasikan ke anggota tim lainnya. Hal-hal yang bisa didelegasikan ini biasanya termasuk dalam bagian yang penting, namun tidak terlalu mendesak dilakukan. Jangan ragu untuk memberikan dan meminta tolong pada temanmu.

4. Mana pekerjaan yang penting, tetapi tidak mendesak?

Tugas yang penting dan mendesak sudah kamu selesaikan. Selanjutnya, berbagai project dan tugas dengan deadline yang tidak terlalu dekat bisa kamu cicil agar ada kemajuan setiap harinya. Proses mencicil ini penting agar kamu tidak keteteran ketika deadline sudah mendekat.

5. Apa ada pekerjaan yang bisa kamu hapus dari to-do-list?

Coba periksa kembali to-do-list dan pilih pekerjaan yang termasuk dalam kategori tidak penting dan tidak mendesak.  Pekerjaan ini bisa kamu hapus dari to-do-list. Perhatikan juga apakah tugas ini memang merupakan kebutuhan atau hanya  kebiasaan yang tidak berdampak langsung terhadap pekerjaanmu.

Semangat Pagi. 

Selamat beraktivitas, Moms

Salam Hangat, 

www.mompembelajar.com


Related Posts

Posting Komentar