Blog Mom Pembelajar

Motivasi Diri: Hidup Seimbang (Tawazun)

Posting Komentar

 HIDUP SEIMBANG 
( Tawazun) 

Oleh : Asih Drajad Lumintu

www.mompembelajar.com

Pagi kembali menyapamu, Moms

Mari sejenak menghirup segarnya udara pagi di luar rumahmu. Di atas, langit biru indah terhampar berhias awan tipis. Rasakan getaran ayat-ayat Allah, Sang Pencipta langit dan bumi, menggema menelusuri jiwamu, 

"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?(QS Al Mulk:3)

Segala pujian hanya buat Allah, Tuhan Semesta Alam. Kamu pasti tidak akan menemukan suatu cacat dalam penciptaanNya, Moms. 

Semua Allah ciptakan dalam takaran yang pas, rapi dan tepat.

"... Dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.(QS Al Furqan:2)

Moms, demikian Allah mengajarkan kepada kita tentang pentingnya keseimbangan (tawazun) pada penciptaan alam semesta. Keseimbangan akan menyelamatkan kehidupan itu sendiri.

Jika kamu telusuri akar kata tawazun dalam Bahasa Arab adalah al waznu. Tawazun berasal dari kata tawazana yaitu : seimbang. 

Tawazun berarti, memberi sesuatu haknya, tanpa ada penambahan dan pengurangan. 

Secara terminologi berarti: kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan kehidupannya dalam berbagai dimensi, sehingga terwujud kondisi yang sehat, aman dan nyaman. 

Moms, manusia diciptakan Allah dalam kondisi fitrah, seimbang  sesuai keadaan asalnya. 

Hidup dalam kondisi tawazun, hakikatnya justru membuat dirimu sehat dan selamat di dunia dan akhirat. Bukankah manusia diciptakan dalam sebaik-baik penciptaanNya. Maka belajar hidup tawazun bermakna, memperhatikan setiap hak dan kewajiban yang ada pada dirimu.

Coba amati dirimu, Moms. Tubuhmu terdiri dari jasad, akal dan ruh. Ketiga bagian ini membutuhkan keseimbangan dan penunaian hak dan kewajibannya.

1. Seimbang pada pemenuhan gizi jasad. 

Hidup tawazun membuat dirimu memperhatikan kebutuhan jasad berupa makan dan minum. Jasadmu membutuhkan gizi, olah raga secara teratur, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. 

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah, 2: 168).

Makanmu akan menjadi amal ibadah tatkala memenuhi syarat tersebut. Termasuk dalam makna tawazun, adalah tidak berlebih-lebihan dalam makan dan minum. Jika perutmu hanya bisa muat satu piring nasi, lalu mengapa pula harus menambah dua atau tiga kali lagi?  Setiap perbuatan berlebih-lebihan akan merugikan dirimu sendiri. Jasadmu akan menjadi lemah dan timbul berbagai penyakit fisik. 

“Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk napasnya.” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah)

Ternyata ini adalah adab makan yang diajarkannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. 

Para ahli kesehatan berpendapat, “Asal berbagai penyakit adalah perut yang selalu terisi penuh.”

2. Seimbang pada pemenuhan gizi akal

Apakah gizi dari akalmu, Moms. 

Ya benar!  Ilmu. Bila makan dan minum menguatkan fisikmu, maka ilmu akan menyehatkan dan menguatkan akalmu.

Kamu akan memiliki wawasan, kecerdasan, keyakinan, dan keimanan.

“ ... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11).

Bahkan Allah memberi pahala yang besar bagi setiap penuntut ilmu.

"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya di antara jalan menuju surga. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya sebagai tanda ridha pada penuntut ilmu. Sesungguhnya orang yang berilmu dimintai ampun oleh setiap penduduk langit dan bumi, sampai pun ikan yang berada dalam air. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan bulan di malam badar dari bintang-bintang lainnya. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya Nabi tidaklah mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Barangsiapa yang mewariskan ilmu, maka sungguh ia telah mendapatkan keberuntungan yang besar’.” (HR. Abu Daud).

Keutamaan mengajarkan ilmu tetap abadi. Itu akan menjadi amal jariyahmu. 

“Jika seorang manusia mati maka terputuslah darinya amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim).

3. Seimbang dalam pemenuhan gizi ruh. 

Tahukah kamu bahwa ruh juga membutuhkan gizi agar tetap tenang dan sehat? 

Ya, jika fisik membutuhkan makanan untuk sehat, maka gizi ruh adalah zikrullah. 

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d, 13: 28).

Ketenteraman akan kamu peroleh dengan senantiasa berzikir. Anjuran banyak berzikir membuat ruhanimu akan semakin kuat.

“Wahai orang-orang yang beriman berzikirlah kalian kepada Allah dengan zikir yang banyak dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan sore hari.” (QS. Al-Ahzab:41-42)

Demikian gaya hidup seimbang (tawazun) yang bisa menyelamatkan dirimu dari berbagai penyakit dan kebinasaan.

Semangat Pagi, Moms

Selamat mengamalkannya!

Salam Hangat, 

www.mompembelajar.com


Related Posts

Posting Komentar